April, 25. 2010. Minggu cerah tak berawan menepis perlahan dinginnya winter. Ku telusuri lahan luas tak bermakna. Kebetulan musim semi. Dia jadi bermakna oleh rangkaian kuntum alami yang tak tertabur oleh tangan manusia. Hukum alam ditempat adaku sekarang mengukir jejak peziarah sambil bercerita bahwa di musim semi Malaekat di negri ini menaburkan bibit bunga yang indah. Begitu waktunya tiba, Primavera, musim semi, mereka menyajikan harum semerbak, mengusir gelapnya pandangan yang kabur dan menuai jepretan kamera para petualang yang membekas bumi pertiwi. Almodôvar, April musim semi, 2010. Sungguh besar dan indah ciptaan-Mu Tuhan.
Sem comentários:
Enviar um comentário